Tidur manusia memiliki fase-fase tertentu dan terjadi secara berulang-ulang. Fase tersebut meliputi NREM ( Non-Rapid Eye Moevement ) dan fase REM ( Rapid Eye Movement ). Tidur manusia merupakan siklus tidur dari dua fase diatas secara berulang hingga 3-4 kali selama satu malam.
Fase Tidur: Non-REM (NREM)
Fase tidur NREM atau Non-REM merupakan fase tidur yang terdiri dari empat tahapan tidur. Tahapan tidur manusia meliputi sebagai berikut.Tahap 1 merupakan tidur ringan dimana sobat mulai tertidur dan dapat terbangun dengan mudah. Pada tahap ini, mata bergerak perlahan-lahan dan memperlambat aktivitas otot. Selama tahap ini, banyak orang yang dapat mengalami kontraksi otot mendadak dan didahului oleh sensasi jatuh.
Tahap 2, pada tahapan ini gerakan mata berhenti dan gelombang otak menjadi lebih lambat dengan hanya sesekali kejutan cepat pada gelombang otak.
Tahap 3, gelombang otak sangat lambat yang disebut dengan gelombang delta yang diselingi dengan adanya amplitudo yang lebih kecil dan lebih cepat.
Tahap 4, otak menghasilkan gelombang delta hampir secara eksklusif. Tahap 3 dan 4 dianggap sebagai tidur nyenyak atau tidurdelta, dan sangat sulit untuk membangunkan seseorang dari tidurnya. Di tidur nyenyak, tidak ada kegiatan gerakan tubuh ataupun gerakan otot mata. Situasi ini merupakan saat ketika anak-anak mengalami pengalaman mengompol, atau tidur berjalan. Pada tahun 2008 para profesional di AS mulai menghilangkan adanya fase tidur tahap 4. Sehingga tahap 3 dan 4 sekarang dianggap sebagai tahap 3.
Fase Tidur: REM
Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat.Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM. Namun otak ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh, khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.
No comments:
Post a Comment